Sebelum ayah kami diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), setelah menjadi guru honorer sejak awal tahun 90-an lalu, biaya hidup keluarga kami ditopangkan kepada hasil jualan makanan. Ibu kami–bersama ayah–selama beberapa tahun berganti-ganti usaha. Dimulai dari membuka toko kelontong kecil, menjual berbagai makanan ringan hingga yang terakhir menjual sala bulek dengan mengantarkannya ke kedai-kedai seantero kampung.
Kegiatan menjual sala dilakukan oleh ibu kami sampai saat ini, meskipun ayah kami sudah jadi ASN. Memang Ibu tidak mau disuruh berhenti, selain karena sudah jiwanya berdagang Ibu juga mengaku tidak bisa diam-diam saja di rumah. Padahal ya, saya dan adik saya juga sudah berpenghasilan.
Sekali-dua kali saat saya pulang kampung, saya kerap melobi Ibu untuk lebih banyak beristirahat di rumah saja. Tapi dengan lembut beliau membantah : “nanti kalau kalian sudah pada tamat kuliah semua saja” tegasnya.
Ngomong-ngomong, meskipun cuma jualan camilan khas Pariaman itu, Ibu saya sudah terkenal seantero kampung. Masyarakat kampung pada takjub, sebab dengan berjualan sala bulek saja bisa menguliahkan semua anak. Bahkan tak sedikit yang belajar dari semangat beliau untuk membuat anak-anaknya mengeyam pendidikan yang lebih tinggi darinya.
Berniat Untuk Memodernkan Bisnis Keluarga
Beratnya perjuangan Ibu bangun sebelum subuh untuk mengadon sala bulek, dan partisipasi ayah yang kerap bermandikan asap tungku saat menggoreng camilan bulat itu, membuat saya berpikir untuk memodernkan bisnis tersebut. Jika selama ini pemasarannya baru sebatas dari toko ke toko, minimal setelah ini menjadi dari swalayan ke swalayan.
Selain itu, saya juga pernah berniat membuat variasi dari produk sala. Dari mulanya hanya berbentuk gorengan menjadi kerupuk atau bahkan tepung sala yang tentu memiliki umur kedaluarsa yang lebih panjang. Produk variasi ini juga membuka peluang bagi kami untuk mulai go online dalam bisnis ini.
Hadirnya teknologi di era revolusi industri 4.0 ini semestinya memang dapat digunakan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan. Akan lebih baik jika usaha keluarga yang baru sebatas rumah tangga bisa dijadikan usaha kecil dan menengah, bukan?
Kesadaran untuk go online dalam bisnis ini ternyata bukan hanya terpikirkan oleh saya, tapi mungkin juga kalian para pembaca–atau mungkin kamu juga punya ide mengembangkan bisnis keluargamu. Nah, kabar baiknya lagi, gayung bersambut dengan adanya program UMKM Go Online yang dirilis oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) Indonesia beberapa waktu lalu.
Lewat program UMKM Go Online tersebut, pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produknya secara online. Utamanya melalui marketplace, marketplace banyak kok yang bisa dipilih seperti Bukalapak dan sebagainya.
Bisnis Berkembang, Keluarga Senang
Faktanya, mengembangkan bisnis itu bukanlah hal yang mudah. Ibarat perang, butuh waktu untuk merencanakan siasat atau strateginya. Bahkan di dalam bisnis pun kita juga “berperang”, berperang menjadi yang terbaik dalam membuat produk agar bisa mengalahkan kompetitor.
Terkait dengan bisnis keluarga ini, saya kerap menghabiskan waktu untuk mencari turunan produk yang terbaik untuk bisa dijual online. Bagaimana bisa membuat turunan sala sehingga bisa dijual online dan dikirim ke seantero Indonesia. Selain itu, sama halnya dengan keluarga kami, mertua saya juga pebisnis–mereka adalah pengumpul dan penjual kelapa. Selain terkenal dengan sala bulek-nya, daerah kami Pariaman, juga terkenal dengan luasnya kebun kelapanya. Cuma, untuk menjual kelapa secara online bakal berat di ongkir, bukan? Saya harus membuat produk turunannya juga.
Hmm, itu sedikit cerita tentang usaha keluarga kami. Saya rasa teman-teman pembaca juga punya usaha sendiri atau usaha keluarga, bukan? Terutama jika kamu adalah anak muda, tak ada salahnya mencoba berbisnis atau berjualan. Mana tahu di situ jalan rezekimu. Meski masih muda, kita bisa berdaya.[]
——–
Rujukan:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190701123829-37-81831/baru-14-dari-58-juta-umkm-ri-yang-masuk-e-commerce-kenapa
Vector dari situs gambar gratis rawpixel.com dengan olahan sendiri
Sepertinya menarik berbisnis dan jualan di Blibli.com ya mas, banyak keuntungan yang didapat oleh penjualnya. Memang butuh perjuangan dan kerja keras untuk memulai berbisnis, termasuk mengembangkan bisnis yang sudah ada. Mungkin kuncinya ulet dan terus berinovasi ya mas….
Sudah lama saya kepengen banget punya usaha jualan di marketplace gitu. Tapi masih bningun mau dagang apa. Kasih ide dong, Mas =)
Jaman sekarang nie semua harus di moderenisasi, soalnya gaya hidup masyarakat sudah berbeda, orang sekarang lebih senang di rumah tak terkecuali masalah belanja, misalnya belanja online hehe
Sangat berpeluang tu sob, biar ibunya nggak kecapean keliling kampung Jualan 🙂 semoga tambah sukses bisnisnya 🙂
Iya mbak. Kalau bisnis itu katanya memang harus tekun dan totalitas. Perlahan-lahan dibangun, karena umumnya gak ada bisnis yang langsung sukses dalam waktu singkat
Mungkin bisa jualan perlengkapan traveling, karena kebetulan Mas nya hobi traveling kan 😀
Iya, Sob. Jadi harus cepat di follow up biar peluangnya gak diambil orang lain, hhe
Ya ampun ternyata masih sebagian kecil aja ya UMKM yang memanfaatkan marketplace utk bisnisnya? Semoga setelah ini lebih banyak lagi yg go online ya
Aku suka bingung deh belanja di blibli. Brapa kali aku belanja di sini, yg jual tu kayak gak ada respon. Aku komplen dulu ke akun twitternya bli2, baru direspon penjualnya. Akhirnya aku jadi sering belanja di toped n shopee aja deh daripada blibli. Kayak pada tidur gitu penjualnya. Ga rame apa gimna, yah. Ramean di shopee cepet respon gtu.
Inspiratif. Sekarang konsumen milenial lebih senang membeli secara online karena kepraktisannya, tentunya lewat e-commerce yang sudah punya nama. Saya juga baru denger camilan sala bulek, kalau liat sekilas mirip olahan ikan tenggiri.
Di jaman now memang harus go online, kalau tidak bisa kalah sama yang lain yang memanfaatkan dunia online.
Sekarang kalau bisnis mau berkembang dan terus bergerak ya kudu mengikuti perkembangan zaman, dan salah satu caranya adalah jualan online di marketplace seperti blibli ini
Aku menunggu banget varian produk sala bulek yakni tepungnya 😁
Kayaknya bisa aku tiru nih, buat jualan pembalut kain aku. Tapi sekarang lagi sibuk sama anaskah2 nih. Moga bisa segera action ah
Memang masih sedikit, Mbak. Perlu penyuluhan biar pelaku UMKM ngeh
Mungkin pas dapat seller yang pasif–atau bahkan belum serius jualan
Sebenarnya itu olahan tepung beras dan ikan. Produk-produk tradisional seperti ini sekarang sudah mulai banyak ditemukan di toko online. Berkat milenial juga.
Kalau tidak mau menyesuaikan diri jadi ketinggalan ya, Mbak. Apalagi persaingan bisnis sekarang luar biasa
Iya Mas. Saya setuju banget.
Mudah-mudahan bisa dikembangkan segera, hhe
Semoga segera kelar kesibukannya, Mbak. Jadi bisa mulai jualannya 😀
Terimakasih infonya, pas banget saya sedang berkeinginan membuka toko di Blibli, sangat bermanfaat.
Wah seru juga ya di blibli penjual dan pembeli sama senangnya. Saling menguntungkan gitu. Ada semangat untuk mulai berbisnis mulai usaha kecil hingga besar.
Udah lama banget pengen jadi bagian yang “jualan” di e-commerce, nggak cuma bagian beli-beli aja. Huehehee. Sekarang udah tahu nih kalo banyak keuntungannya.
jadi pingin juga nih bisnis di blibli.com banyak banget keuntungan yang bisa didapetin. jadi muoeng kaaaan..
Oalah saya baru tahu kudapan itu namanya Sala bulek. Pernah makan dan dikasih teman yang dari Sumbar, cuma waktu itu nggak ada labelnya. Enak rasanya. Semoga bisnis keluarganya terus maju dan berkembang ya.
Aamiin. Terima kasih doanya, Mbak 🙂
Semoga nanti dapat ide produk yang bisa dijual di BliBli yaa, ibunda keren banget ya dari hasil berdagang bisa menyekolahkan anak-anak hingga perguruan tinggi..
Wah bisa dikembangkan ini UKM yang ada di sekitar kita agar lebih maju
Kirain blibli.com ini gak bisa dijangkau UMKM. Ternyata bisa ya buat berjualan. Sampek ada gratisan foto produk dan kemasan juga. Info bagus ini.
Salam kenal ya.
wah akhirnya blibli buka peluang untuk umkm bergabung berjualan, ini program yang bagus untuk memajukan industri kecil di Indonesia, belum lagi dengan segudang penawaran menarik yang ditawarkan blibli untuk calon seller
makasih sharingnya
Bisnis itu banyak yg mengira bakat keluarga. Jadi kalau engga ada jejak dlm keluarga trus engga mulai, maunya jadi pegawai. Dengan adanya teknologi dan online, siapa aja bisa memulai bisnis yah…