Jika kita kaji sejarahnya, realme dulunya adalah sub brand dari OPPO, namun pada 2018 mereka memutuskan untuk hengkang. Brand yang berbasis di Shenzhen, Tiongkok, ini memutuskan untuk memulai perjuangan mereka sendiri. Lalu sekitar Oktober 2018, realme masuk ke Indonesia.
Kehadiran brand ini tentu disambut baik oleh pasar di Indonesia. Saya jadi teringat momentum memantau flash sale realme 3 tahun 2019 lalu, saya atau Anda mungkin berpikir mengapa realme lebih murah dari OPPO. Padahal ya, mereka dulunya juga bagian dari OPPO.
Fenomena itu sebenarnya sangat beralasan kok. Setidaknya ada beberapa poin yang merupakan opini saya tentang ini. Mari kita bahas lebih lanjut.
Menarget anak muda
Alasan paling masuk akal mengapa produk realme harganya murah adalah karena target pasarnya anak muda. Tentang ini, realme terang-terangan menuliskannya di situs resmi mereka.
Saya pribadi pernah membaca rilis tertentu tentang realme Narzo, HP segmen gaming besutan realme itu tentu juga menyasar anak-anak muda. Lebih lanjut, konsep “Dare to Leap” realme atau yang berarti “berani menembus batas” itu memang cocok dengan jiwa generasi muda.
Sementara kita tahu bahwa generasi muda adalah golongan yang lebih di waktu dan tenaga, tapi kurang di uang. realme membuat produk mereka lebih terjangkau agar terjangkau oleh generasi muda itu.
Faktor pembeda dari senior
Menurut hemat saya, realme sengaja membuat produk mereka murah lantaran ingin berbeda dari senior mereka (baca: OPPO). Sebagai brand baru, tentu akan riskan jika realme berhadapan langsung dengan OPPO di segmen konsumen yang sama.
Selain itu, perlu kita ingat bahwa realme dan OPPO sama-sama berada di bawah BBK Electronics. Sang induk tentu akan lebih suka jika kedua merk itu menarget pasar yang berbeda, bukan?
Biaya iklan lebih rendah
Tidak seperti OPPO yang jor-joran beriklan hingga ke media televisi, realme memaksimal promosi secara online. Strategi yang ditempuh realme sama halnya dengan strategi Xiaomi dalam menekan harga produk mereka.
realme meminimalisir biaya iklan semaksimal mungkin. Sejauh pengetahuan saya, mereka tidak menggunakan influencer dari kalangan artis papan atas. Silakan koreksi saya jika hal tersebut salah.
Biaya iklan yang minim dapat menekan pengeluaran perusahaan sehingga cukup rasional untuk menurunkan harga jual produk ke pengguna akhir.
Tidak banyak toko fisik
Jika offline store OPPO bisa ditemukan di beberapa wilayah tertentu, realme lebih memilih bekerja sama dengan toko HP di berbagai kota di Indonesia.
Di kota saya sendiri, Padang, tidak ada toko khusus realme. Hanya saja produk mereka bisa ditemukan di berbagai toko ponsel dengan harga yang relatif sama.
Saya kira ini kebijakan perusahaan yang tepat, pasalnya butuh dana yang tidak sedikit untuk membuat toko fisik. Apalagi jika toko itu tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Inovasi perusahaan
Terakhir, realme tentunya tidak bosan berinovasi untuk membuat produk mereka tetap terjangkau oleh konsumen. Belakangan, realme lebih memilih chipset buatan Unisoc ketimbang MediaTek dan Qualcomm untuk smartphone seri C mereka.
Chipset Unisoc memang belum seterkenal dua merk tadi, tapi ia bisa memberikan performa di atas keduanya. Di samping itu, dugaan saya, harga chipset besutan Unisoc bisa jadi lebih murah juga.
Kondisi tersebut memberikan ruang yang lebih lega bagi realme untuk membuat produk yang lebih murah. Itulah mengapa HP realme cenderung lebih murah namun spesifikasinya tetap bersaing.
Nah, beberapa alasan mengapa HP realme lebih murah dari OPPO di atas nyatanya adalah opini saya. Oleh karena ini opini, Anda boleh setuju atau tidak. Atau Anda bisa menuliskan pendapat Anda di kolom komentar.
Sebagai pengguna realme, saya merasa brand ini bisa memberikan value atau nilai yang baik bagi konsumen dengan harga yang relatif murah. Anda bisa membuktikannya dengan melihat harga HP realme di marketplace, lalu membandingkannya dengan beragam merk HP terbaik lainnya.