Lompat ke konten
Home » Masih Ragu Masuk Kampus Vokasi? Kuatkan Dirimu dengan Alasan Ini

Masih Ragu Masuk Kampus Vokasi? Kuatkan Dirimu dengan Alasan Ini

Sekitar Januari lalu, saya pernah menulis artikel tentang “lebih baik diploma atau sarjana” di blog ini. Saya pikir akan banyak yang butuh informasi itu. Ternyata benar, hingga saat artikel ini ditulis, artikel itu telah dilihat lebih dari 1.700 kali!

Sejujurnya, setamat SMA pada 2010 lalu, saya juga memikirkan hal yang sama. Apa sebaiknya ambil program sarjana atau diploma? Meski pada akhirnya saya lulus sebagai seorang sarjana, saya sadar bahwa lulusan vokasi nyatanya lebih siap untuk survive di pasca kampus. Dan, ini barangkali akan jadi alasan terkuat kamu untuk kuliah di kampus vokasi.

Nah lho, bagaimana jelasnya tuh? Yuk disimak.

Statistik artikel “Lebih baik diploma atau sarjana”, dibaca ribuan kali

Kampus Vokasi Didik Lulusan Jadi Insan Terampil

Berbeda dengan kampus akademik yang melatih lulusannya jadi pemikir, kampus vokasi memastikan lulusannya jadi insan terampil. Keterampilan akan lebih membantu seorang lulusan perguruan tinggi untuk diserap oleh lapangan kerja.

Lebih lanjut, kurikulum pendidikan vokasi sangat proporsional untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan terapan yang cukup agar dapat bertahan di pasca kampus. Keterampilan itu diasah dengan porsi pembelajaran 70% praktek dan 30% teori.

Mahasiswa kampus vokasi juga menjalani program magang yang membuat mereka terbiasa dan paham seluk-beluk dunia kerja. Itulah mengapa lulusan kampus vokasi punya daya serap yang baik. Mereka sesuai dengan kualifikasi atau keahlian tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Adanya Teaching Factory yang Tingkatkan Kompetensi

Omong-omong soal kualifikasi, ada program menarik yang ada di kampus vokasi. Selain magang yang memang sudah default, kampus vokasi juga menyediakan “teaching factory”. Tujuan program ini adalah menyamakan kompetensi yang dibutuhkan industri dengan yang dihasilkan oleh kampus.

Sederhananya, teaching factory adalah program pembelajaran berbasis industri atau bisnis yang dilaksanakan oleh unit internal kampus. Ia seperti industri/pabrik yang ada di kampus. Standar yang dipakai disamakan dengan industri/bisnis betulan. Harapannya agar lulusan jadi angkatan kerja yang siap pakai dengan modal kompetensi yang memenuhi kebutuhan industri/bisnis.

Tidak hanya teaching factory, secara keseluruhan, kurikulum pendidikan vokasi memberikan pengajaran yang lebih applicable untuk dunia pasca kampus. Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk bisa digunakan sebelum seorang mahasiswa lulus.

Gerbang untuk Jadi Entrepreneur Sukses

Insan yang sudah terampil tentu tidak akan kehabisan akal ketika ia belum dipinang oleh tempat kerja, bukan? Tanpa harus menunggu pinangan, ia sebenarnya bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Sebagai contoh, seorang mahasiswa program studi (prodi) Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak. Dunia digital membuat perangkat lunak atau software (baik desktop atau mobile) menjadi “komoditas” penting dalam industri dan bisnis.

Saya sempat mampir ke Fiverr (pasar online layanan freelance) dan menggunakan kata kunci “mobile app” pada pencarian. Saya temukan lebih dari 7.000 layanan terkait yang ditawarkan. Harga penawarannya mulai dari USD 5 hingga ribuan USD lho. Ini mengindikasikan bahwa adanya peluang bisnis yang besar berbasis keterampilan.

Screenshot pencarian jasa mobile app Fiverr

Nyatanya, Fiverr bukan satu-satunya marketplace jasa yang ada, ada banyak lagi lainnya. Jika kamu adalah orang yang terampil, tentu bukan hal yang sulit menemukan klien yang membutuhkan jasamu, bukan? Tanpa harus menunggu tamat, keterampilan akan menjelaskan kualitasmu. Dan keterampilan itu, diberikan secara ekslusif dalam kurikulum pendidikan kampus vokasi.

Di samping itu, jika kamu suka bekerja ramai-ramai, kamu juga bisa tuh ngajak teman satu prodi untuk membuat agensi pengembang perangkat lunak. Dan tentu saja, skema yang sama bisa digunakan untuk prodi lainnya juga. Kampus vokasi bisa dibilang sebagai gerbang untuk menjadi entrepreneur sukses di masa depan.

 

Nah, bagaimana menurutmu? Tertarik untuk kuliah di kampus vokasi? Jika “IYA”, kamu bisa kok melihat-lihat kampus politeknik atau akademi yang ada di kota tempatmu tinggal. Pastikan kamu mempelajari lebih lanjut tentang program studi yang ditawarkan. Hal ini agar kamu bisa merencanakan masa depanmu setelah tamat nanti.[]

 

Bagikan yuk:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *