Lompat ke konten
Home » 7 Mitos Skripsi yang Tidak Boleh Kamu Percayai

7 Mitos Skripsi yang Tidak Boleh Kamu Percayai

Konon, sebagian besar mahasiswa percaya bahwa momentum skripsi (sering juga disebut skripsweet–agar skripsi terdengar lebih sweet) adalah ujian terbesar dalam kehidupan kampusnya. Saat skripsi menghadang, kepala bisa pusing bukan kepalang. Lupa makan. Lupa mandi. Lupa mantan. Itu sudah hal yang biasa–asal tidak lupa sama Tuhan dan utang-utang sama temen. Apalagi kalau lupa status mahasiswa, bisa tidak kelar skripsi kita.

Yah, sudah bukan rahasia lagi sih kalau skripsi itu adalah momok yang menakutkan bagi mahasiswa. Saking menakutkannya nih bahkan muncul banyak mitos menakutkan seputar skripsi itu. Mitos-mitos ini barangkali sudah sangat sering kamu dengar, dan mungkin juga membuatmu takut, tapi apa iya mitos itu benar? Mari kita kuliti satu persatu.

 

#1 Orang bilang kalau mengerjakan skripsi itu berat; tapi toh tak pernah ada gambaran pasti seberapa berat skripsi itu

 

Rumor menyebutkan bahwa skripsi adalah sejenis benda yang memiliki berat tiada terkira. Mungkin lebih berat dari bulan sehingga mengerjakannya bisa berbulan-bulan. Mengerjakan bab pendahuluan aja susahnya minta ampun. Latar belakang atau apa gitu namanya dan lain sebagainya. Tapi sebenarnya yang paling berat dari skripsi itu bukan bab 1, bab 2, bab 3 atau bab lainnya. Yang berat dari skripsi sebenarnya adalah,… membenarkan niat dan memulai mengerjakannya.

 

#2 Katanya ngerjain skripsi itu lama; lama sih, tapi ada kok yang lebih lama dari itu

 

Coba kalau ada skripsi yang bisa selesai dalam beberapa hari… Ada sih ada. Bahkan ada di mana kamu tidak perlu kuliah namun bisa dapat ijazahnya! Tapi permasalahannya adalah, kampus tempat kamu kuliah sekarang adalah kampus favorit dan memiliki reputasi yang baik. Tentu ada standar bagaimana skripsi yang baik.

Lagipula, lamanya mengerjakan skripsi itu relatif lho, tergantung berapa besar niat kita untuk menyelesaikannya. Dan selama-lamanya mengerjakan skripsi itu, masih ada hal yang lebih lama dari itu,… menunggu cewek selesai dandan misalnya. (hahahahah, uppss)

 

#3 Ntah kenapa banyak yang bingung saat memilih judul; kenapa mesti bingung kan ada banyak referensi yang bisa kamu baca

 

Memilih judul skripsi barangkali memang terkesan sulit. Tapi kesulitan yang kita hadapi berbanding terbalik lho dengan bekal yang kita miliki. Ketika seorang mahasiswa sudah banyak baca-baca, memilih judul skripsi bakal sebentar saja. Selain itu, mendiskusikan judul dengan dosen pembimbingmu akan cukup pembantu.

 

#4 Bimbingan sama dosen pembimbing (dosbing) bawaannya selalu ribet; itu sih sebenarnya tergantung

 

Nasib skripsi kamu sebenarnya sangat bergantung dengan dosen pembimbing (dosbing) yang kamu pilih. Oleh karena itu, kamu perlu berpikir cukup matang sebelum datang kepada dosen itu untuk menyatakan diri ingin dibimbing oleh beliau.

Nah, sebelum memilih dosbing pastikan kalau kamu sudah survei ke senior-senior yang sudah pernah mengambil skripsi dengan yang bersangkutan, setelah itu kamu bisa membuat perbandingan. Satu lagi,… jam terbang dan kesibukan dosbing yang bersangkutan juga wajib untuk kamu ketahui agar nanti kamu tidak jadi korban PHP dosbing yang sebentar-sebentar ke luar kota atau malah ke luar negeri!

 

#5 Konon sidang skripsi itu adalah ajang “pembantaian”; ya namanya juga sidang, lagian dosen pengujimu bukan mister bean

 

Gak, bener deh. Ajang sidang skripsi itu bukan ajang “pembantaian”, itu hanya ajang pengujian (lha, apa bedanya?). Bukankah wajar saja sebenarnya seseorang yang akan diberi gelar sarjana atau diploma diuji dulu pemahamannya. Kalau ybs siap hal itu bukan apa-apa, kalau ybs gak siap maka jadilah sidang skripsi sebagai salah satu bentuk siksaan dunia.

Lagipula, namanya juga sidang, di mana-mana sidang itu juga serius, malah banyak yang bersitegang karena bersilang pendapat. Kalau yang lucu-lucuan mah namanya bukan sidang, itu ketoprak humor. Lagian dosen pengujimu nanti bukan mister bean, mereka adalah orang biasa. Dan bersyukurlah dengan itu, sekejam-kejamnya dosen pengujimu nanti mereka belum ada apanya dibanding Hitler atau presiden Korea Utara saat ini.

 

#6 Skripsi butuh biaya yang banyak; gak juga, tergantung judul kamu apa

 

Satu hal yang perlu kamu pikirkan sebelum mengajukan judul skripsi adalah, memastikan availability atau ketersediaan dari alat-alat dan bahan yang kamu gunakan. Jangan pilih skripsi yang alat penunjangnya gak ada di kampus atau wilayahmu sendiri. Ingat Sob, ini skripsi bukan disertasi. Skripsi itu sudah cukup dengan membuktikan teori yang sudah ada. Kalau kamu ngotot mau bikin teori baru, mending disimpan aja judulnya buat penelitian S3.

Selain itu, ikut di proyek penelitian dosen juga bakal membantu kamu dalam hal biaya skripsi itu. Dan,.. yang paling umum dan paling sedikit biayanya adalah skripsi berjenis analisis. Kalau skripsi jenis eksperimen, apalagi yang pembuatan alat, itu pasti akan bikin kantong kamu tipis.

 

#7 Ngerjain skripsi banyak godaannya; iya emang, makanya kamu harus berjelas-jelas dengan dirimu dari awal mulanya

 

Bukan cuma skripsi yang banyak godaannya. Banyak hal lain kok yang penuh dengan godaan, tapi satu hal yang harus kita sadari adalah, selalu ada reward yang hebat ketika kita bisa tahan dengan godaan itu. Tengok deh orang yang dengan serius berpuasa, pas udah datang waktu buka sungguh betapa nikmatnya. Ngerjain skripsi gitu juga. Pas kamu udah lulus dan dapat gelar sarjana atau diploma, senangnya bakal luar biasa.

Nah, mau bagaimanapun orang lain menganggap dan menilai skripsi itu, ia tetap akan datang padamu. Skripsi adalah benteng terakhir yang perlu kamu robohkan untuk melepas status mahasiswamu. Kamu tidak perlu takut dengan yang namanya skripsi. Mungkin kita bisa belajar dari Kapten Tsubatsa yang menganggap bola itu adalah temannya, kita dan skripsi barangkali bisa seperti itu juga. Hanya saja, mohon diperhatikan, skripsimu itu bukan bola, jadi jangan ditendang ya!

*tulisan ini pernah dimuat di blog saya yang lama, dimuat lagi di sini karena yang lama sudah tidak bisa diakses lagi

Bagikan yuk:

8 tanggapan pada “7 Mitos Skripsi yang Tidak Boleh Kamu Percayai”

  1. Haha… di kampusku ada yang sampe bunuh diri karena skripsi. mungkin faktor banyak masalah di tempat lain kali ya..
    pengalaman sih, aku sampe 2 tahun selesaikan skripsi karena asik gonta-ganti judul, trus aku maunya ini, dosen maunya itu… hahaha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *