Semakin berkurangnya energi fosil membuat banyak orang mulai dari peneliti hingga pegiat lingkungan mengembangkan berbagai energi alternatif. Khusus di bidang rumah tangga, ada satu produk yang disebut dengan briket. Briket ini disebut-sebut dapat menjadi energi pengganti atau alternatif. Tapi mengapa briket dapat dijadikan energi alternatif? Ini yang akan kita bahas dalam artikel kali ini.
Namun sebelum itu, kamu pernah gak sih menemukan briket di sekitar tempat tinggalmu? Briket umumnya digunakan sebagai energi pengganti bahan bakar minyak dan gas dalam penggunaannya di dapur. Kita akan bahas lebih lanjut tentang briket terlebih dahulu sebelum masuk pada alasan kenapa briket dapat dijadikan energi alternatif itu.
Namun jika kamu ingin langsung pada alasan tersebut, kamu bisa gunakan daftar isi di bawah, klik saja salah satunya. Tapi akan lebih baik jika kamu membaca dan mendapatkan semua informasinya, bukan?
Apa itu briket?
Gampangnya, briket adalah sebuah bahan yang memiliki sifat dapat dibakar sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk memulai dan menyalakan api. Umumnya briket dibuat sebagai komposit yang memiliki pengikat dan pengisi agar bisa dibentuk menjadi blok atau tabung yang kaku. Selain itu, dalam pembuatan briket juga dibutuhkan perekat, salah satu contoh perekat yang sering digunakan adalah tepung tapioka.
Briket dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar yang bersumber dari minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil. Briket bisa dengan mudah kita temukan di toko-toko, terutama toko online. Di samping itu, tidak hanya briketnya saja, orang-orang juga menjual kompor briket. Hal ini agar manusia bisa mengurangi ketergantung dengan kompor minyak, gas hingga kompor listrik. Artinya, keberadaan briket dan kompornya dapat menjadi solusi untuk menghemat energi.
Untuk membuat briket sendiri susah-susah gampang sih sebenarnya, tapi kamu bisa menemukan tutorialnya di YouTube atau di internet pada umumnya. Briket dapat dibuat dari biomassa seperti tongkol jagung, serbuk kayu dan sebagainya.
Perubahan energi pada briket
Sebagai sumber energi alternatif, tentu saja briket mengalami perubahan energi sehingga ia bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Kamu mungkin sudah familiar dengan yang namanya hukum kekekalan energi di mana energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Nah, pada briket hukum kekekalan energi tersebut juga berlaku.
Perubahan energi yang terjadi pada briket adalah perubahan dari energi kimia menjadi energi panas. Briket mengandung unsur kimia seperti karbon, hidrogen, oksigen dan sebagian kecil bahan lainnya yang dapat memicu terjadinya pembakaran. Hidrogen (H) dan karbon (C) merupakan unsur yang dapat melepaskan energi, sedangkan oksigen (O) adalah unsur yang dibutuhkan dalam pembakaran.
Jenis-jenis briket
Di lapangan, kamu bisa menemukan dengan mudah berbagai jenis briket yang dibuat dan diperjual belikan. Berapa di antaranya masih ada yang dibuat dari bahan fosil sedangkan yang lainnya dibuat dari biomassa yang ada di sekitar kita, bahkan bisa dibuat dari sampah juga.
Berikut beberapa jenis briket yang bisa kamu temukan:
- Briket batubara
- Briket arang
- Briket jerami
- Briket sekam padi
- Briket gambut
- Briket sampah organik
Mengapa briket dapat dijadikan energi alternatif
Setelah semua penjelasan di atas, mungkin kamu bertanya-tanya mengapa briket dapat dijadikan sebagai energi alternatif. Hal itu tidak mungkin tanpa sebab, bukan? Nyatanya briket bisa menjadi solusi pengganti bagi bahan bakar minyak gas karena beberapa alasan di bawah ini.
Dapat dibuat dari bahan di sekitar kita
Alasan pertama mengapa briket dapat dijadikan energi alternatif adalah karena bahan bakar ini dapat dibuat dari bahan yang ada di sekitar kita. Seperti yang sudah dijelaskan pada jenis-jenis briket tadi, briket bahkan bisa dibuat dari bahan-bahan organik yang ada di lingkungan. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan arang dari batok kelapa untuk membuat briket.
Dapat diperbaharui
Berbeda dengan bahan bakar minyak dan gas, briket adalah bahan bakar yang dapat diperbaharui (kecuali briket batu bara). Artinya, kita tidak perlu menunggu ratusan juta tahun seperti halnya menunggu bahan bakar berbasis fosil muncul kembali–dan tentu saja kita tidak akan bisa bertahan selama itu.
Praktis dan mudah digunakan
Penggunaan briket yang praktis juga menjadi alasan mengapa briket dapat menjadi sumber energi alternatif. Briket yang sudah jadi hanya perlu dibakar untuk bisa digunakan energi panasnya dalam keperluan memasak dan sebagainya.
Lebih ekonomis karena bisa dibuat sendiri
Selain beberapa alasan yang sudah disebutkan, briket juga lebih ekonomis jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan gas (terutama yang non subsidi). Hebatnya lagi, briket bisa dibuat sendiri di skala rumah tangga. Kamu bisa menemukan cara-cara membuat briket dengan mudah di internet.
Lebih ramah lingkungan
Alasan lainnya kenapa briket dijadikan energi alternatif adalah karena sifatnya yang lebih ramah lingkungan. Api dari briket cukup besar dan panas namun asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang biasa. Itu artinya, jumlah emisi karbon yang menjadi penyebab pemanasan global juga lebih sedikit sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, briket dapat dibuat dari sampah organik, sehingga membantu mengurangi sampah di sekitar kita juga.
Nah, teman-teman pembaca yang berbahagia, itulah beberapa pembahasan kita mengenai briket dan mengapa briket dapat dijadikan energi alternatif di kehidupan kita. Semoga sedikit pembahasan ini bisa menambah wawasan teman-teman pembaca sekalian. Dan jika kamu ada waktu, jangan sungkan untuk membaca artikel saya yang lainnya ya. Salam semangat.[]
Briket merupakan salah satu sumber energi dan bahan untuk memasak di desa-desa yg mungkin jauh dari kota/teknologi. Di rumah nenek saya, keberadaan briket bahkan menjadi aspek penting dalam menjaga hutan. Ya karena dengan butuhnya hiduip masyarakat memanfaatkan hasil hutan untuk briket, maka hutan juga akan dijaga kelestariaannya.
Salam kenal mas. Oh ya selamat menang kontes yang rackh hehe.
Beberapa rumah tangga sudah menggunakannya, namun skalanya masih kecil. Yah, semoga semakin banyak yang menggunakannya sebagai energi alternatif tadi. Terima kasih uda artikelnya