Lompat ke konten
Home » 10 Cara Mencegah Banjir yang Bisa Kita Lakukan

10 Cara Mencegah Banjir yang Bisa Kita Lakukan

cara mencegah banjir

Permasalahan banjir seakan menjadi masalah yang tak kunjung selesai di negeri kita tercinta. Bagaimana tidak, setiap tahun selalu ada berita mengenai banjir, terutama di ibukota kita, Jakarta. Sebenarnya pemerintah sudah bekerja maksimal menerapkan berbagai cara mencegah banjir, tapi memang belum bisa mengatasinya secara sepenuhnya.

Apa menurutmu ada cara lain yang belum dilakukan untuk mengatasi bencana alam banjir tersebut?

Beberapa waktu lalu bahkan terjadi banjir bandang di Bengkulu yang menyebabkan kerugian yang sangat besar. Tak tanggung-tanggung, dikutip dari Kompas.com, BNPB mengatakan bahwa kerugian tersebut mencapai 144 milyar rupiah. Jumlah yang sudah berlebih jika digunakan untuk menyekolahkan anak-anak satu RT dari TK sampai tamat kuliah.

Omong-omong, kamu sendiri mungkin juga ingin tahu bagaimana cara mencegah terjadinya banjir itu, bukan? Yuk kita bahas lebih lanjut.

Cara Mencegah Banjir

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam mencegah datangnya banjir. Cara-cara tersebut ada yang bisa kita lakukan sendiri hingga ada yang memang harus dilakukan oleh pemerintah selaku pemangku kebijakan. Yang jelas, cara-cara yang akan saya tuliskan di bawah ini adalah cara yang bisa kita lakukan bersama.

Berikut beberapa cara mencegah banjir yang bisa dilakukan.

Tidak membuang sampah sembarangan

Saya kesal sekali melihat banyak orang yang mengeluh (bahkan mengumpat dan bersumpah-serapah) ketika banjir datang, padahal sadar atau tidak mereka berkontribusi dalam menyebabkan banjir itu. Kontribusinya adalah saat membuang sampah sembarangan, terutama ketika sampah dibuang ke aliran sungai.

Saya tidak perlu menyebutkan sungai-sungai Indonesia mana yang kondisinya mengkhawatirkan karena dipenuhi oleh sampah. Hanya saja, salah satu cara mencegah banjir termudah yang bisa dilakukan oleh setiap orang adalah tidak membuang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya.

Membersihkan gorong-gorong atau selokan

Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah mampet atau tersumbatnya aliran air. Oleh karena itu, agar banjir dapat dicegah, kita bisa membersihkan gorong-gorong, selokan dan sejenisnya di lingkungan kita. Pastikan tidak ada parit atau selokan yang dialih-fungsikan atau ditimbun.

Gorong-gorong ini punya fungsi yang sangat vital dalam menghindari bencana banjir. Fungsinya adalah membuat air mengalir dengan baik sehingga tidak meluap ke pemukiman atau bahkan jalanan.

Membuat jalur drainase yang baik

Drainase adalah pembuangan massa air yang dilakukan secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan suatu tempat. Jalur drainase berarti jalur pembuangan air. Gorong-gorong atau selokan adalah bagian dari jalur drainase itu, hanya saja drainase tidak hanya tentang mengalirkan air tetapi juga menguras, membuang dan mengalihkan.

Ketika jalur drainase bisa dibuat dengan baik, air bisa digunakan untuk bidang pertanian atau penataan sistem di bidang tata ruang.

Menghentikan pembalakan hutan

Tak dapat dipungkiri, salah satu hal yang menjadi penyebab terjadinya banjir, terutama banjir bandang, adalah karena tidak adanya lagi hutan yang bisa menahan atau menyimpan air tersebut. Kerusakan hutan terjadi di mana-mana karena banyaknya oknum yang menebang pohon di hutan secara ilegal–sering juga disebut sebagai pembalakan hutan.

Ketika kamu mendapatkan informasi mengenai kasus penebangan pohon di hutan secara liar, kamu mungkin tidak bisa menghentikannya sendiri, tapi kamu bisa mengkomunikasikan dengan pihak yang berwenang, seperti polisi hutan misalnya.

Melakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali

Cara mencegah banjir lainnya adalah dengan melakukan penanaman hutan kembali atau reboisasi. Mungkin memang butuh waktu hingga hutan bisa tumbuh kembali seperti sedia kala, hanya saja upaya kita menanam pohon tersebut akan bisa didapatkan oleh generasi setelah kita nantinya.

Seperti yang saya katakan tadi, pepohonan bisa mencegah terjadinya banjir karena pohon memiliki mekanisme transpirasi atau penyerapan air dari tanah sehingga air tidak mengalir ke pemukiman. Pepohonan pun bisa menyimpan air sebagai cadangan untuk musim kemarau.

Mendirikan bangunan pencegah banjir

Mendirikan bangunan khusus untuk mencegah banjir juga bisa menjadi cara mencegah banjir lainnya. Salah satu dari bangunan tersebut adalah bendungan. Bendungan dapat menampung air hujan dalam jumlah yang besar sehingga tidak membanjiri pemukiman setempat.

Selain itu, bendungan juga bisa digunakan sebagai salah satu komponen pembangkit listrik tenaga air. Bisa juga sebagai tempat rekreasi seperti memancing bagi warga setempat lho.

Membuat sumur resapan

Sumur resapan adalah bangunan yang dibuat dengan bentuk menyerupai sumur gali yang memiliki kedalaman tertentu dan berfungsi sebagai tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke tanah. Sumur resapan merupakan salah satu alat yang bisa mencegah banjir, terutama pada daerah-daerah yang kedap air atau permukaan tanahnya kesulitan untuk menyerap air.

Pembuatan sumur repasan tidak bisa sembarangan lho. Ia harus terletak minimal 5 meter dari tempat penimbunan sampah atau septic tank. Selain itu kedalaman sumur resapan bervariasi, umumnya maksimal 2 meter atau jika sudah menemukan tanah berpasir yang bisa meresapkan air ke dalam tanah.

Membuat lubang biopori

Sama halnya dengan sumur resapan yang sudah dijelaskan, hanya saja lubang biopori berdiameter yang lebih kecil, sekitar 10 sentimeter dengan kedalaman 100 sentimeter. Selain dapat menyerap air, lubang biopori juga bisa digunakan untuk menyimpan sampah organik dan mengubahnya menjadi kompos.

Konon lubang biopori sudah jadi tren tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Lubang-lubang biopori sudah menjadi perlengkap pertamanan baik di rumah mewah maupun minimalis.

Memperdalam sungai

Cara mencegah banjir selanjutnya adalah dengan memperdalam sungai. Ketika kedalaman sungai bertambah, ia akan bisa menampung air lebih banyak sehingga resiko meluapnya air juga berkurang. Proses penambahan kedalaman sungai dapat dilakukan dengan alat berat seperti eskavator. Dan, tentu saja ini proyek yang hanya bisa dilakukan oleh pemerintah.

Membuat ruang terbuka hijau (RTH) di pemukiman

Cara terakhir yang bisa dilakukan dalam mencegah terjadinya banjir adalah dengan membuat ruang terbuka hijau (RTH) di tengah pemukiman. Hal ini sangat penting lho agar ada tempat di tengah kota yang bisa menjadi tempat menyerapnya air ke dalam tanah.

Untuk kamu ketahui, ruang terbuka hijau adalah hal yang sangat penting dalam sebuah tata kota lho. Selain bisa digunakan untuk berekreasi, tempat ini nyatanya bisa menjadi salah satu hal yang bisa mencegah terjadinya banjir.

Nah, itulah beberapa cara mencegah banjir yang bisa kita lakukan sendiri atau yang perlu bantuan dari pihak yang berwenang. Seperti yang saya katakan sebelumnya, banjir adalah bencana alam yang rutin terjadi di Indonesia. Setiap tahun kita selalu menghadapi banjir. Setiap tahun pula kita mengeluh karena bencana ini. Padahal sebenarnya resiko terjadinya banjir bisa berkurang jika kita mau melakukan beberapa pencegahan di atas.

Semoga tulisan sederhana tentang cara mencegah terjadinya banjir ini bisa bermanfaat untuk menambah khasanah pengetahuanmu. Termasuk juga sebagai pengingat bagi saya dan teman-teman pembaca agar mau lebih perhatian lagi terhadap lingkungan sekitar. Terima kasih sudah mampir dan membaca.[]

Bagikan yuk:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *