Pada satu ada dua kondisi mungkin Anda harus berpikir keras tentang cara membuat jurnal ilmiah. Entah itu karena faktor tugas kuliah, tugas sebagai dosen dan sebagainya. Dan ternyata, setelah membaca dan bertanya-tanya pada berbagai sumber, menulis atau membuat jurnal ilmiah itu tidak mudah.
Oh ya, sebelum kita lanjut pada pembahasan. Apa yang Anda ketahui tentang jurnal ilmiah?
Sederhanya, jurnal ilmiah dapat diartikan sebagai kumpulan artikel ilmiah dalam satu bidang ilmu atau topik tertentu. Jurnal ilmiah biasanya dikeluarkan oleh bidang, asosiasi atau institusi yang kompeten di bidang terkait. Sedangkan artikel ilmiah–yang mengisi jurnal tersebut–barulah ditulis oleh beberapa penulis di bidang itu.
Nah, jadi sebenarnya apa yang sering kita anggap jurnal ilmiah itu bisa jadi artikel ilmiah–yang akan dikirimkan ke jurnal ilmiah. Namun, daripada bingung, kita sepakati saja terlebih dahulu untuk menyebutnya sebagai jurnal ilmiah. Sehingganya kita bisa lanjut membahas cara membuat jurnal ilmiah setelah ini.
Cara Membuat Jurnal Ilmiah
Membuat jurnal ilmiah tidak pernah mudah, karena jurnal ilmiah adalah salah satu karya tulis ilmiah yang harus ditulis dengan ragam bahasa ilmiah dan metode ilmiah pula. Artinya, Anda tidak bisa menulis sebuah jurnal ilmiah tanpa melakukan sebuah proses yang cukup panjang. Hal ini perlu dilakukan agar sebuah karya ilmiah yang Anda hasilkan bisa memberikan informasi yang dapat diuji kebenarannya dan tidak mengelabui (atau bahkan menyesatkan) pembaca.
Namun, untuk memudahkan Anda dalam menulis, saya coba sarikan beberapa tips atau cara membuat jurnal ilmiah yang sudah biasa saya gunakan dalam menulis artikel ilmiah untuk jurnal internasional di masa saya menjalani perkuliahan S2 dan S3.
Temukan ide terlebih dahulu
Hal pertama yang perlu Anda lakukan dalam menulis jurnal ilmiah adalah mencari ide yang ingin Anda tulis. Ide dapat penulisan jurnal ilmiah sebaiknya ide yang bersifat baru atau memiliki novelti. Selain itu, ide yang unik dan mengandung kearifan lokal juga memiliki peluang yang besar untuk dapat diterbitkan.
Adapun cara yang bisa Anda lakukan dalam mencari ide adalah mencari masalah yang ingin dikaji terlebih dahulu. Setelah Anda menemukan masalah, Anda bisa mencari alternatif solusi yang bisa diberikan. Solusi tersebutlah yang akan Anda bahas lebih lanjut dalam jurnal ilmiah tersebut.
Baca literatur terkait dengan ide yang sudah Anda punya
Untuk memastikan bahwa ide Anda memiliki novelti atau kebaruan, Anda memang harus membaca penelitian terkait. Caranya bisa dengan membaca banyak referensi yang berupa artikel jurnal ilmiah juga, dan kalau bisa dibuat juga review jurnalnya. Sebelumnya saya pernah menulis tentang ini di sini: Contoh review jurnal
Literatur lain yang dapat dibaca adalah dokumen paten, buku, laporan penelitian dan sebagainya. Membaca literatur juga bisa dilakukan bahkan ketika Anda belum menemukan ide penelitian, dalam kata lain, untuk mencari ide yang akan Anda bahas di jurnal ilmiah Anda.
Buat hipotesis
Cara membuat jurnal ilmiah selanjutnya adalah menulis hipotesis. Hipotesis adalah anggapan awal atau jawaban sementara terhadap masalah yang dibahas. Kebenaran hipotesis mesti diukur atau dibuktikan dengan melakukan penelitian. Namun meskipun demikian, hipotesis akan dapat membantu Anda dalam mengerjakan penelitian. Hipotesis ini dapat dibuat setelah Anda membaca cukup banyak referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin Anda bahas.
Buat rancangan penelitian
Mudahnya, rancangan penelitian adalah suatu skema, kerangka atau sketsa dari rencana penelitian dari awal hingga akhir. Sebenarnya rancangan penelitian bisa dibuat menjadi sebuah laporan khusus, hanya saja Anda tidak perlu melakukan itu. Anda bisa merancang sendiri bagaimana alur penelitian Anda berjalan, dimulai dari penetapan sampel, pengumpulan data dan selanjutnya hingga melakukan sampel.
Lakukan penelitian
Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah melakukan penelitian sesuai dengan rancangan yang telah Anda buat. Konsistenlah terhadap jadwal yang telah Anda buat. Di samping itu, Anda tidak mesti mengerjakan penelitian itu sendiri. Anda bisa bekerja sama dengan peneliti lain atau laboran dan sebagainya. Pastikan semua variabel penelitian terkontrol dengan baik dan lakukan penelitian secara paralel jika memungkinkan.
Analisis data
Tak jarang saya menemukan data yang tidak bagus ketika saya melakukan penelitian untuk beberapa artikel jurnal ilmiah yang sudah saya terbitkan. Penyebab dari temuan itu bisa banyak hal, hanya saja agar data penelitian yang kita dapatkan itu bagus dan menarik untuk dipublikasikan, kita harus melakukan analisis lebih lanjut dengan data tersebut.
Anda bisa melakukan analisis data dengan statistik, sebut saja Analysis of Variance (ANOVA) dan sebagainya. Hal ini akan memberikan Anda informasi apakah data tersebut bagus atau tidak, apakah perlu diulang atau tidak.
Diskusikan hasil dan pembahasan
Setelah Anda mengumpulkan data yang cukup, Anda bisa mulai mendiskusikan hasil yang Anda dapatkan. Mulailah dengan membuat analisis terkait data dan mencari referensi yang bisa menguatkan argumentasi atau analisis Anda. Selain itu, Anda juga bisa berdiskusi denga pakar pada bidang yang Anda teliti. Untuk lebih baiknya, Anda bisa menawarkan kepada pakar tersebut untuk mensitasi artikel ilmiah mereka di dalam artikel Anda.
Simpulkan hasil penelitian
Setelah semua cara membuat jurnal ilmiah di atas Anda lakukan, Anda dapat menyimpulkan hasil penelitian yang telah didapatkan. Anda bisa membandingkan dengan hipotesis awal, apakah terbukti atau tidak. Jika terbukti maka itu baik, jika tidak–namun Anda yakin bahwa tidak ada yang salah dalam penelitian Anda–maka carilah bukti kuat untuk membuat argumen Anda dapat diterima secara logis.
Tulis draf jurnal ilmiah
Terakhir, anda bisa menulis draf jurnal ilmiah Anda dengan sebaik-baiknya. Langkah ini sebenarnya dapat diangsur bahkan sebelum Anda memulai langkah-langkah awal. Draf jurnal yang telah Anda selesaikan juga tidak bisa langsung dipublikasikan, ada beberapa langkah lagi seperti melakukan proofreading dan sebagainya, tapi itu adalah persoalan yang berkaitan dengan bahasa.
Nah, itulah beberapa langkah dalam cara membuat jurnal ilmiah yang bisa Anda coba untuk aplikasikan. Jika Anda adalah seorang mahasiswa, saya sangat menyarankan untuk rutin berdiskusi dengan pembimbing Anda dalam menulis sebuah artikel jurnal ilmiah yang berkualitas. Pun setelah draf selesai, Anda masih harus memikirkan bagaimana ia bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah yang tepat. Karena akan sayang sekali artikel jurnal ilmiah yang sudah Anda tulis bersusah-payah harus berakhir di jurnal yang berkualitas rendah, apalagi tidak berkualitas atau bahkan jurnal predator.
Semoga penjelasan sederhana saya bisa dipahami dengan mudah. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar topik artikel ini, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar agar kita bisa mendiskusikannya dengan lebih dalam, serta menjadi tambahan informasi bagi pembaca. Terima kasih sudah membaca tulisan saya dan selamat bertugas.[]