Lompat ke konten
Home » Mengenal Scopus dan Cara Cek Jurnal Terindeks Scopus

Mengenal Scopus dan Cara Cek Jurnal Terindeks Scopus

jurnal terindeks scopus

Salah satu hal yang kerap membuat pusing seorang dosen atau mahasiswa doktoral adalah kewajiban untuk publikasi di jurnal yang terindeks Scopus. Yap, sejak beberapa tahun ke belakang pemerintah mewajibkan dosen untuk menulis di jurnal Scopus sebagai syarat kenaikan jabatan dan sebagainya. Tak hanya dosen, kampus pun memaksa mahasiswa S3 untuk mempublikasikan artikel ilmiahnya di sebuah jurnal yang terindeks Scopus.

Namun sayangnya, tak semua dosen ataupun mahasiswa yang tahu bagaimana cara mengetahui apakah sebuah jurnal terindeks Scopus atau tidak. Akhirnya mereka terlanjur publish di sebuah jurnal yang katanya Scopus tapi bohong. Orang-orang menyebutnya jurnal predator.

Tapi sebelum kita membahas cara mengetahui atau mengecek apakah sebuah jurnal terindeks Scopus, alangkah baiknya kalau kita kenali Scopus itu terlebih dahulu.

Apa itu Scopus?

Scopus adalah sebuah pangkalan data pustaka yang mengindeks abstrak dan sitasi artikel jurnal ilmiah. Scopus merupakan indeks yang dimiliki oleh Elsevier–sebuah publisher jurnal besar di dunia. Saat ini Scopus telah mengindeks kurang lebih 20.000 judul jurnal dari 5.000 penerbit. Sekitar 20.000 di antaranya adalah jurnal peer review di bidang sains, teknik, kedokteran dan ilmu sosial.

DIKTI menggunakan Scopus sebagai ukuran reputasi intelektual, namun semakin hari Scopus semakin menampakkan kelemahannya. Misalnya, pada cara indeks tersebut menghitung sitasi dengan apa adanya tanpa mempertimbangkan apakah sitasi tersebut relevan dengan topik atau tidak. Selain itu, indeks Scopus juga mengkaver prosiding-prosiding dari seminar internasional yang secara kualitas adalah rendah. Akhirnya, perhitungan H-index Scopus bisa “dimanipulasi” dengan melakukan self citation atau kesepakatan untuk saling mensitasi artikel jurnal ilmiah masing-masing.

Namun, terlepas dari kontroversi soal indeks Scopus ini, sampai sekarang aturan kewajiban publikasi Scopus masih belum dicabut. Mau tidak mau, seorang dosen atau pun mahasiswa doktoral harus mencari jurnal terindeks Scopus, bukan?

Cara Mengetahui Jurnal Terindeks Scopus

Anda mungkin sudah cukup kenal dengan Scopus ini, sehingga mungkin sebaiknya kita langsung membahas bagaimana cara mengecek apakah sebuah jurnal terindeks Scopus atau tidak. Untuk melakukan ini sebenarnya cukup mudah. Ada 2 cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui jurnal terindeks Scopus. Berikut adalah kedua cara tersebut.

Menggunakan Scimago JR

Scimago JR merupakan sebuah situs peranking jurnal yang mengambil basis data dari Scopus, sehingga jurnal yang ada di Scimago JR (SJR) sebagian besarnya terindeks oleh Scopus. Ya, sebagian besar, berarti tidak semuanya. Oleh karena data yang digunakan SJR adalah data Scopus yang lebih lama, bisa jadi sebuah jurnal yang di SJR masih terindeks Scopus, tapi di Scopus-nya tidak terindeks lagi.

Meskipun demikian, SJR kerap dikunjungi untuk melihat ranking dari sebuah jurnal. SJR membagi jurnal menjadi 4 kuartil yaitu Q1, Q2, Q3 dan Q4. Kuartil-kuartil inilah yang kerap “dibangga-banggakan” oleh akademisi ketika ia berhasil mencapai jurnal terkait.

Nah, berikut cara mengetahui jurnal Scopus atau tidak melalui SJR.

  • Sebelumnya, Anda perlu mencari jurnal intenasional terlebih dahulu. Catatlah judul-judul jurnal yang ingin anda cek indeks Scopus-nya.
  • Buka halaman utama Scimago JR di https://www.scimagojr.com/
  • Ketikkan judul jurnal yang sudah Anda catat di kolom pencaharian dan lalu enter
  • Buka lah hasil pencaharian yang cocok dengan judul jurnal yang Anda masukkan tadi. Jika jurnal tersebut ada di hasil pencaharian, itu bisa jadi masih terindeks Scopus, jika tidak berarti belum. Jangan lupa perhatikan juga kuartil (Q) jurnal tersebut.
  • Jika Anda tidak memiliki daftar judul jurnal yang ingin Anda cari, anda bisa menu Journal Rankings
  • Anda bisa mengatur “All subject areas”, “All subject categories” dan sebagainya untuk memudahkan Anda mencari judul jurnal yang cocok dengan penelitian Anda.

Meskipun powerfull, SJR punya kelemahan dari tidak update-nya data Scopus, selain itu juga jurnal yang baru terindeks Scopus tidak bisa ditemukan di SJR karena butuh sekitar 3 tahun agar jurnal tersebut memperoleh kuartilnya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga memastikannya dengan mengecek di situs Scopus langsung.

Cek langsung di situs Scopus

Jika Anda telah memiliki daftar-daftar nama jurnal yang ada kumpulkan sendiri atau melalui SJR tadi, sekarang Anda bisa mengecek status indeksnya di Scopus. Hal ini penting untuk dilakukan karena tak semua yang masih terindeks di SJR juga terindeks di Scopus karena data SJR tidak lebih update.

Berikut cara-cara mengecek jurnal terindeks di situs resmi Scopus:

  • Buka laman resmi Scopus di https://www.scopus.com/home.uri
  • Klik “Sources” di bagian kanan atas
  • Isikan nama jurnal di kolom “Enter title” lalu tekan enter atau klik “Find sources”
  • Jika nama jurnal yang Anda masukkan ke dalam kotak pencaharian ditemukan, klik jurnal tersebut dan cek tahun coverage-nya (lihat gambar di bawah)
  • Selain itu, cek juga “Scopus content coverage” di bagian bawah, jika telah masuk data 2020 itu berarti jurnal tersebut masih terindeks oleh Scopus

cara mengecek jurnal scopus

Namun, meskipun mengecek langsung ke situs utama Scopus tetap saja ada kendala. Kendala itu adalah lambatnya Scopus mengambil data dari jurnal-jurnal yang tidak diterbitkan oleh selain Elsevier. Terkadang butuh waktu minimal 1 bulan dari volume/issue terakhir yang terbit agar bisa dibaca oleh indeks Scopus.

Nah, itulah tadi 2 cara mengetahui apakah sebuah jurnal itu terindeks Scopus atau tidak. Agar tidak ada keraguan, saya sangat menyarankan Anda untuk memilih jurnal-jurnal yang memang diterbitkan oleh penerbit besar yang sudah terpercaya saja. Sebut saja Elsevier, Wiley, dan Springer.

Selain itu, jika Anda mahasiswa, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan pembimbing atau promotor terkait jurnal yang ingin dipilih untuk publikasi artikel ilmiah Anda. Sebab bagaimana pun studi Anda sangat bergantung kepada keputusan beliau.

Teliti sebelum publikasi

Satu tips lagi yang sangat penting dalam memilih jurnal internasional terindeks Scopus adalah mengecek apakah jurnal yang ingin Anda ketahui tersebut masuk ke dalam daftar jurnal predator atau tidak. Anda bisa mengeceknya dengan cara yang saya tuliskan di sini : Ciri dan Cara Cek Jurnal Predator yang Perlu Anda Ketahui

Jangan sampai Anda mengeluarkan banyak uang untuk membayar biaya penerbitan artikel Anda di suatu jurnal (yang katanya) terindeks Scopus tapi ternyata adalah jurnal predator. Jurnal predator biasanya dipublikasikan dengan masif dan hanya membutuhkan waktu peer review yang sangat singkat sekitar 1-2 minggu. Sangat menggiurkan tapi justru merugikan karena publikasi Anda tidak bisa dimasukkan ke angka kredit, juga dapat tidak diakui sebagai syarat lulus program doktoral.

Jika Anda sudah menemukan jurnal Scopus yang akan Anda kirimkan manuskrip Anda, artikel terbaru saya ini barangkali sangat layak untuk Anda baca: Cara Publikasi di Jurnal Internasional Terindeks Scopus

Semoga artikel sederhana tentang Scopus dan cara mengetahui jurnal yang ia indeks atau tidak ini bisa bermanfaat untuk menambah khasanah pengetahuan Anda. Jika ada pertanyaan, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar ya, insyaa Allah akan saya jawab. Selamat bertugas.[]

Bagikan yuk:

46 tanggapan pada “Mengenal Scopus dan Cara Cek Jurnal Terindeks Scopus”

  1. baru denger soal scopus, ini semacam direktori daftar pustaka atau kumpulan-kumpulan tesis mahasiswa. Atau bisa dibilang perpustakaan online

    sayangnya kuliahku ga sampe S3 jadi nggak pernah tau mekanismenya

  2. siti nurul afifah

    Assalamualaikum Mas mau bertanya
    bagaimana cara kita mengetahui jurnal terindeks scopus yang menjadi langganan direktori kampus saya? seperti Universitas Brawijaya Malang.. jurnal internasional yang terindeks scopus mana yang terdaftar dalam jurnal langganan kampus saya?
    terima kasih

  3. Fadli Hafizulhaq

    Wa’alaikumussalam
    Untuk mengetahui jurnal langganan suatu kampus, coba buka dulu situs perpustakaan kampusnya Mbak, biasanya ada tautan/link ke direktori jurnal langganan. Kalau misalkan kampusnya berlangganan jurnal di ScienceDirect, maka itu terindeks Scopus, karena Science Direct adalah milik Elsevier yang punya Scopus itu sendiri.

    Kalau kampusnya berlangganan jurnal dari direktori lain, nanti Mbak bisa cek satu-satu jurnalnya di SJR atau Scopus itu sendiri. Caranya seperti yang saya tulis dalam artikel ya

    Kalau misalkan masih kurang jelas, balas di sini atau kirim email ke saya di hafizulhaq.fadli@gmail.com

  4. Infromasi ini sangat bagus sekali untuk diketahui oleh para dosen maupun mahasasiwa yang berkecimpung di dunia penelitian. Ini sangat bermanfaat. Terima kasih sudah menulis dan membagikan ini. Sukses terus.

  5. Terima kasih bapak sharing nya, sangat bermanfaat,, boleh bertanya pak, bagaimana kalau mau tembus masukin artikel ke jurnal terindeks q1?

  6. Kalau mau ke jurnal Q1, coba cari dulu jurnal terkait Bu, setelah itu pelajari beberapa artikelnya. Buat manuskrip yang sama gayanya dan tingkat kedalaman pembahasannya. Dan yang pasti, manuskrip harus punya novelti yang kuat

  7. Saya tidak bisa menjamin semuanya terindeks Scopus, terutama jurnal baru mereka. Tapi hampir semuanya terindeks, karena kalau pun jurnal baru lebih gampang diindeks Scopus karena memang Scopus milik Elsevier. Tapi baiknya, silakan cek histori jurnalnya Pak..

  8. Assalamu’alaikum.
    Syukran, pak. Informasi ini sangat bermanfaat terutama utk saya yang sedang berkutat dengan tugas S2 dan baru pertama sekali mendapat tugas tentang jurnal terindeks. Sangat membantu sekali.

  9. Wa’alaikumussalam
    Afwan, Bu. Semoga studi S2 nya lancar. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan sungkan mengontak saya. Dan, terima kasih banyak sudah mampir untuk membaca dan berkomentar

  10. Terimakasih atas informasinya pak Fadli. Saya guru SMK biasa, tapi suka membaca jurnal-jurnal luar negeri. Semoga saya bisa melanjutkan studi saya ke jenjang selanjutnya.

  11. Terima kasih kembali Bu. Wah, keren Bu. Jangan lupa berbagi wawasan untuk siswanya Bu, memang perkembangan pendidikan dan penelitian di luar negeri itu layak untuk dijadikan motivasi dan tambahan pengetahuan 👍

  12. Bagaimana caranya mau mengirimkan artikel ke jurnal yang terindeks scopus??
    Apakah biayanya mahal agar bisa masuk jurnal scopus?
    Apakah kita harus punya artikel di jurnal lain yg indeknya dibawah scopus kalo mau masuk ke scopus?
    Terimakasih

  13. Tidak harus membayar, pertama Bu Tri bisa mencari jurnal Scopus yang biaya publikasinya gratis. Cari jurnal yang sesuai dengan bidang studinya. Setelah itu pelajari cara mengirim artikel ke sana. Dan tidak perlu punya artikel di jurnal lain yang indeksnya di bawah Scopus atau lainnya. Cukup siapkan artikel berkualitas agar bisa diterbitkan di salah satu jurnal terindeks Scopus

  14. Salam kenal juga Mas
    Cari jurnal untuk dibaca saja atau bagaimana, Mas? Kalau cari jurnal Scopus yang gratis, bisa cari di sciencedirect.com, dan pilih yang Open Access.

  15. Jurnal yang ada di sciencedirect.com itu pada umumnya gratis untuk publikasi di sana. Saya tidak bisa menunjukkan tepatnya jurnal mana, karena jurnal tujuan harus disesuaikan dengan topik penelitian

  16. Saya sudah masuk di sciencedirect.com tapi berdasarkan abjad tidak ditemukan bidang administrasi, kebijakan secara khusus. Mohon arahannya Pak Fadhil, tabe ….

  17. Disiplin ilmu saya ilmu administrasi, dan lebih cenderung menulis berkaitan dengan implementasi kebijakan yang telah dimuat di jurnal nasional terakreditasi.

  18. Di blog ini saya sudah pernah menulis cara mencari jurnal internasional di sciencedirect Pak, silakan cari kolom pencarian, klik ikon kaca pembesar di kanan atas

    Di Scincedirect yang perlu dimasukkan itu kata kunci dalam bahasa Inggris. Kalau ada pertanyaan lebih lanjut, silakan kirim email saja ke saya di hafizulhaq.fadli@gmail.com ya Pak

  19. Assalamualikum pak fadhli perkenalkan saya dari jatim nama ni2k68 saya seorang ASN,saya senang sekali membaca dan menulis . malam ini saya dapat tugas untuk membuat artikel msk scopus tapi baru tau artikel scopus . mohon bantuan pak fadhli untuk bisa menulis artikel tersebut serta langkah-langkahnya sebab saya pemula dalam menulis artikel scopus ini

  20. Wa’alaikumussalam
    Salam kenal, Bu. Membuat artikel untuk dipublikasikan di jurnal terindeks Scopus butuh waktu yang panjang dalam riset atau penelitian, jadi tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Kalau boleh tahu, artikel seperti apa yang diminta di tugasnya? Mungkin saya bisa memberikan masukkan.

  21. Assalamualaikum Uda Fadhli salam kenal,
    terimakasih da informasinya sangat bermanfaat buat saya. ada yang mau saya tanyakan terkait dengan jurnal scopus, apakah semua jurnal yang sudah ber ISSN sudah pasti terindeks scopus?kebetulan ada satu jurnal yang tertarik dengan tulisan saya, dan meminta untuk mengirimkan manuskrip untuk di reviw, dan memberi tahu biaya publikasinya, yang saya tanyakan apakah jurnal ini termasuk predator apa tidak?karena saya juga sudah cek ke schimago tapi tidak ditemukan, mohon bantuannya da, terimakasih

  22. Assalamualaikum wr wb, ijin bertanya Kak,:
    1. bagaimana cara mencari jurnal berindeks scopus?
    2. Apa nama jurnal berindeks scopus utk bidang linguistik?
    3. Apakah benar artikel yang ingin dimasukkan pada jurnal berindeks scopus itu bayar?
    4. Berapa biaya yang harus dikeluarkan bila memang itu harus membayar?
    5. bagaimana cara mengetahui sebuah jurnal berindeks scopus itu free atau bayar?

  23. Walaikumussalam
    Saya jawab singkat ya.
    Jawaban nomor 1 dan 2 bisa dibaca di artikel ini dan artikel saya satu lagi di https://ajopiaman.com/cara-mencari-jurnal-internasional/ , cari dulu artikel jurnalnya, abis itu cek jurnal itu di ScimagoJr dan web Scopus, kalau ada kemungkinan besar terindeks Scopus. Untuk jurnal bidang jurnalistik contonhnya Journalism, Journalism Studies, Journalism Practice, International Journal of Communication dan lainnya bisa dicek di kategori Social Sciences > Communication di scimagojr.com

    Jawaban no 3 dan 4, tidak semuanya bayar, yang berbayar hanya jurnal yang meminta article processing charge (APC), biasanya jurnal bertipe open access. Biaya bayarnya tergantung jurnal yang bersangkutan. Umumnya mulai dari 50 USD sampai 1000 USD lebih

    Jawaban nomor 5, kalau free untuk diunduh (download), kalau dia open access berarti bisa diunduh dengan gratis. Sebaliknya, kalau untuk publikasi tulisan di sana, jurnal open access meminta kita membayar agar tulisan bisa terbit.

    Semoga jawaban dari saya membantu.

  24. salam kenal bapak, mau tau lebih lanjut untuk memastikan jurnal sudah terindeks scopus. pernah coba saya cek jurnal yang katanya sudah terindeks scopus, namun saya coba cek seperti yang ada dalam tulisan bapak, tidak ditemukan. apa ada cara lain untuk memastikan suatu jurnal terindeks scopus. izin saya berikan contoh jurnal yang saya tidak dapat temukan di scopus “Clinical Supervision Web-based on the Teaching Professionalism of Elementary School Teachers”

  25. Salam kenal Pak Radit.
    Saya kira “Clinical Supervision Web-based on the Teaching Professionalism of Elementary School Teachers” ini judul artikel yang dipublikasi di suatu jurnal itu. Coba cek lagi nama jurnalnya apa, Pak. Biasanya adalah di halaman pertama artikel, di bagian atas. Setelah itu cek lagi sesuai artikel saya ini

  26. apakah prosiding juga dapat menjadi acuan pustaka layaknya jurnal?
    indeks scopus angka bagiamana mengkatagorikanya pada quartile? misal h-46 ini Q berapa? terimakasih

  27. Prosiding boleh dijadikan referensi pada tinjauan pustaka, meskipun kekuatannya tidak sekuat jurnal ilmiah terindeks Scopus dan/atau Web of Science. Sedangkan quartile dikeluarkan oleh Scimago Journal Rank yang menggunakan data Scopus, bukan dari Scopus-nya langsung. Coba masukkan judul jurnal (bukan judul artikel) di kotak pencarian website ScimagoJR, nanti bisa ditemukan jurnal tersebut di quartil berapa.

  28. Pak Coverage di Scimagojr itu menentukan apakah jurnal itu aman atau tidak begitu kah pak ? Semisal tahun ini 2021 saya ingin publish di jurnal A dan di SJR masih terindeks Scopus dengan Q3 tapi keterangan Coveragenya hanya ada 2018-2019 berarti apakah tetap aman pak jika saya publish di jurnal A?

  29. Status Scopus coverage di ScimagoJR (SJR) memang terlambat hingga 3 tahun, jadi ada kemungkinan jurnal yang terindeks Scopus versi SJR tidak terindeks Scopus lagi. Cara terbaik untuk mengeceknya adalah melalui website Scopus sendiri.

    Silakan dicek di web Scopus-nya, Bu. Apakah “jurnal A” tadi statusnya masih ongoing. Jika masih dalam coverage Scopus hingga 2021 ini, kemungkinan besar akan tetap terindeks ke depannya, asalkan jurnal tersebut (atau publisher nya) tidak menunjukkan ciri-ciri jurnal predator

    Silakan baca artikel saya tentang jurnal predator juga di https://ajopiaman.com/ciri-dan-cara-cek-jurnal-predator/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *