Lompat ke konten
Home » 7 Tips Menulis Karya Ilmiah dengan Mudah dan Baik

7 Tips Menulis Karya Ilmiah dengan Mudah dan Baik

tips menulis karya ilmiah

Karya ilmiah barangkali bukanlah sesuatu yang asing bagi pelajar maupun mahasiswa. Paling tidak sekali dalam kehidupan sekolah atau kampus, pelajar akan berhadapan dengan karya ilmiah. Baik itu menulisnya, atau bahkan menganalisisnya. Apalagi mahasiswa yang memang belum bisa tamat dari kampus jika tidak menulis karya ilmiah berupa skripsi.

Faktanya, penulisan karya ilmiah bukanlah hal yang gampang. Ada banyak langkah-langkah dan kaidah yang mesti dipenuhi. Hanya saja, ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan agar bisa menulis sebuah karya tulis ilmiah dengan baik. Tips menulis karya ilmiah tersebut akan saya bahas setelah ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah khasanah atau pengetahuan pembaca sekalian.

Tips Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Mudah

Ambil masalah yang paling dekat dan mudah kamu pelajari

Dalam penulisan sebuah karya ilmiah haruslah ada satu permasalahan yang ingin dikaji dan dicari solusinya. Kamu perlu menemukan satu masalah yang ingin kamu angkat terlebih dahulu, merumuskannya lalu mencari solusi dari masalah tersebut. Hanya saja, agar penulisan karya ilmiah menjadi lebih mudah, kamu bisa memilih permasalahan yang paling dekat dan mudah untuk dipelajari.

“Contohnya gimana, Jo?”

Contohnya kalau misalnya kamu tinggal tidak jauh dari tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, kamu bisa mengangkat masalah sampah dalam karya tulis ilmiah. Selain itu, masalah seperti kecanduan gawai (gadget) pada remaja juga bisa diangkat karena kamu punya teman-teman yang banyak di sekitarmu untuk kamu minta mengisi survei jika metode penelitian yang kamu pilih adalah survei lapangan.

Kumpulkan referensi terbaik terkait permasalahan tersebut

Ketika kamu sudah memutuskan untuk memilih masalah tertentu, saatnya untuk mengumpulkan semua referensi yang kamu butuhkan dalam mengkaji masalah itu. Ada banyak jenis sumber referensi yang bisa kamu gunakan, mulai dari buku, hingga ke jurnal ilmiah.

Nah, kalau kamu mau mendapatkan sumber terbaik, saya sarankan untuk mengambil jurnal internasional untuk dijadikan sumber referensi. Jika kamu belum pernah mencarinya, saya ada nih satu artikel yang bisa membantu, bisa dibaca di sini: Cari cari jurnal internasional

Setelah kamu mendapatkan referensi, jangan lupa dibaca ya.

Pilihlah metode penelitian yang mudah untuk dilakukan

Ada banyak metode penelitian yang bisa dipilih dalam menulis sebuah karya ilmiah. Satu yang paling sederhana adalah dengan melakukan kajian pustaka. Itu maksudnya kamu membaca banyak referensi dan menulis ulasannya di dalam karya ilmiahmu.

Selain itu kamu juga bisa memilih metode penelitian yang lain seperti observasi lapangan, mungkin dengan menyebar kuisioner atau melakukan wawancara. Atau juga dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang ingin kamu teliti. Di samping itu, melakukan eksperimen juga bisa dilakukan untuk mendapatkan data mengenai topik karya ilmiah yang sedang kamu tulis.

Kajian pustaka dapat dilakukan belakangan

Kajian pustaka atau landasan teori adalah bagian yang penting di dalam sebuah karya tulis ilmiah. Kebanyakan orang mungkin akan menghabiskan waktu yang banyak menulis bagian ini, padahal mereka bisa melakukannya belakangan.

“Gimana caranya?”

Caranya seperti poin pertama dalam tips menulis karya ilmiah dengan mudah ini. Ketika kamu mengambil topik atau masalah yang telah kamu kuasai, kamu bisa melakukannya tanpa harus banyak-banyak menghabiskan waktu mengumpulkan landasan teori. Itu bisa dilakukan belakangan kok.

Ambil sampel yang cukup agar bisa dilakukan analisis statistik

Sebuah karya ilmiah mesti bisa dipertanggung jawabkan, artinya data yang dihasilkan mesti valid. Oleh karena itu, kamu tidak bisa berpuas diri hanya dengan mengambil satu data yang bisa jadi itu mengalami error atau penyimpangan. Agar hasil penelitian atau karya ilmiahmu baik, ambil lah minimal 3 sampel per variasinya.

Sebagai contoh jika kamu meneliti perbedaan pertumbuhan kecambah kacang hijau yang diletakkan di bawah cahaya matahari dan di dalam ruangan tertutup, kamu bisa membuat 3, 5 atau 7 sampel. Buatlah sampel dengan angka ganjil karena begitulah kaidah yang berlaku dalam penelitian ilmiah. Sampel yang ganjil juga akan mempermudah dilakukannya analisis statistik lho.

“Gunanya analisis statistik untuk apa?”

Ya, agar kamu bisa memastikan sebaran datanya baik dan agar bisa diukur nilai error atau penyimpangan pada data.

Jadilah mata-mata atas karya tulis ilmiahmu sendiri

Tips menulis karya tulis ilmiah lainnya adalah menjadi mata-mata terhadap karya tulismu sendiri. Itu maksudnya kamu mencoba memposisikan diri sebagai pembaca atau penguji dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan karya ilmiahmu. Dengan demikian, kamu bisa melihat kekurangan dari karya tulis ilmiahmu dan menyempurnakannya.

Tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai karya ilmiah, saya pernah menulisnya juga lho, kamu bisa membacanya di sini: Pertanyaan Tentang Karya Ilmiah yang Tepat

Berikan perhatian penuh dan berkonsultasi dengan orang lain jika perlu

Cara terakhir yang bisa kamu lakukan adalah memberikan perhatian penuh pada apa yang sedang kamu kerjakan. Yah, pekerjaan apapun butuh dedikasi, bukan? Apalagi menulis karya ilmiah yang memang membutuhkan perhatian penuh. Selain itu, kamu bisa bertanya kepada orang yang lebih paham atau berpengalaman jika diperlukan. Minta lah pendapatnya mengenai karya ilmiah yang sedang kamu tulis.

Nah, itulah beberapa tips menulis karya ilmiah dengan mudah versi Ajopiaman. Jika kamu punya tambahan tips atau kiat lainnya jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar. Pun jika ada pertanyaan, insyaa Allah saya akan coba menjawabnya kok. Terima kasih sudah membaca ya.[]

Bagikan yuk:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *