Pada beberapa postingan terakhir blog ini, saya cukup banyak menulis tentang produk atau merk lokal. Saya menulisnya bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk dukungan saya terhadap produk buatan negeri sendiri–dan saya juga mendorong pembaca untuk memilih produk lokal itu.
Nyatanya, kualitas produk lokal juga dapat bersaing lho. Sebagai informasi, produk brand luar negeri itu, contohnya produk dari merk tas branded Zara dan Uniqlo, tidak impor secara langsung dari luar negeri, malah mereka produksi di Indonesia.
Lantas, apa bedanya dengan produk local brand? Iya, iya, Anda pasti punya banyak bantahan sebagai jawaban dari pertanyaan di atas. Tapi tidak ada salahnya untuk menyimak beberapa alasan memilih produk lokal di bawah.
Alasan Memilih Produk Lokal
Jika harus saya tuliskan semuanya, ada begitu banyak alasan harus mendukung produk buatan negeri sendiri. Buatan di sini bukan hanya produksi di dalam negeri ya, tetapi juga dengan merk dalam negeri. Berikut beberapa di antaranya.
Menggerakan roda ekonomi
Manfaat terbesar dari keputusan kita membeli produk lokal adalah bergeraknya roda ekonomi negeri ini. Sebagai contoh, ketika Anda memutuskan untuk membeli dompet merk lokal, penjual perusahaan pembuatnya akan naik. Tidak berhenti di situ, pekerjanya yang juga tenaga lokal akan mendapatkan gaji dan insentif.
Uang gaji yang pekerja dapatkan pada akhirnya juga mereka gunakan untuk membeli kebutuhan. Umumnya pekerja level menengah ke bawah juga akan memilih untuk belanja produk lokal atau di warung-warung kecil. Uang itu akan berpindah-pindah ke masyarakat lokal sehingga roda ekonomi terus aktif. Hal itu pada akhirnya akan membuat perekonomian negeri ini membaik.
Membuat UMKM berdaya
Sebagian besar produsen dari produk merk lokal adalah pelaku UMKM. Saya pernah berkunjung ke Bandung pada 2017 lalu. Ada banyak sekali produsen produk lokal di Bandung, tak salah jika Bandung dianggap sebagai produk fashion.
Mulai dari atasan, bawahan, hingga sepatu ada tuh buatan asli Bandung dengan beberapa merk yang sudah cukup terkenal hingga ke luar pulau Jawa.
Nah, jika kita membeli produk-produk lokal buatan UMKM ini, tentu akan membantu mereka untuk berdaya. Jujur saya sedih ketika membaca berita beberapa pengrajin sepatu di Cibaduyut yang usahanya terpaksa gulung tikar. Jika Anda punya uang, tak ada salahnya membeli produk lokal buatan UMKM ini.
Kualitasnya tidak kalah dengan merk luar
Saya bisa memaklumi jika masih ada orang yang beranggapan bahwa kualitas produk lokal tidak sebaik produk merk luar negeri. Apalagi teknologi di sana lebih maju dan mapan. Tapi itu bukan berarti kualitas produk dalam negeri tidak bersaing.
Omong-omong, pernahkah Anda mendengar sepatu merk League? Ini merk sepatu olahraga lokal yang produknya berkualitas dan sudah banyak diekspor ke luar negeri. Selain League, ada banyak merk lokal yang kualitas produknya tidak kalah saing, mereka hanya kalah pamor saja.
Harganya relatif lebih terjangkau
Sepertinya poin satu ini tidak bisa didebat. Jika kita bandingkan produk lokal dengan produk luar negeri di segmen yang sama, maka harga produk lokal akan lebih murah. Pertanyaannya, kenapa bisa lebih murah?
Ada banyak faktor sebenarnya, cuma beberapanya adalah karena bahan baku juga dapat dari dalam negeri dan jalur distribusi lebih mudah dan dekat. Faktor lainnya adalah karena brand image yang mungkin belum sebaik merk luar negeri.
Apapun itu, harga yang relatif lebih murah adalah keunggulan yang sulit untuk dihindari. Saya pribadi kemarin beli sebuah jam tangan lokal 100 ribuan. Harganya 100 ribuan saja, desainnya menawan, garansi 1 tahun. Saya pilih itu karena salah lihat value atau nilai ketimbang gengsinya. Toh, yang paling penting pada jam tangan adalah fungsinya, bukan?
Dan hei, jangan salah. Produk merk lokal pun bisa gengsi tersendiri.
Menimbulkan kebanggaan tersendiri
“Gengsi yang seperti apa, Bang?” pikir pembaca. Sejujurnya, beberapa tahun terakhir sudah banyak sekali anak-anak muda atau generasi milenial yang mulai mencintai produk lokal. Mereka tidak ragu-ragu menggunakan outfit dengan merk lokal.
Saya amati toko resmi beberapa merk lokal di marketplace seperti Shopee, produk-produk mereka banyak terjual. Ini menjadi bukti bahwa banyak konsumen di Indonesia yang bangga membeli atau memilih produk lokal itu.
Saya sendiri bangga menggunakan produk lokal, saya kira itu indikasi bahwa produk lokal juga bergengsi. Bagaimana menurut Anda?
Layanan purna jual lebih mudah dijangkau
Alasan lainnya mengapa harus memilih produk lokal adalah karena layanan purna jualnya lebih mudah kita jangkau. Contoh layanan purna jual ini seperti tempat servis jika rusak, atau klaim garansi, dan sebagainya.
Kita bisa dengan mudah menghubungi produsen jika sekiranya ada kritik, keluhan, dan saran. Hal ini akan sulit dilakukan terhadap produsen produk dengan merk asal luar negeri.
Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan
Saat kita membeli produk buatan dan merk lokal, sadar atau tidak, sebenarnya kita telah mengamalkan sila ke-3 dari Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Memilih produk lokal merupakan wujud cinta tanah air yang akan berujung pada tumbuhnya semangat persatuan dan kesatuan.
Jika kita lihat ke lapangan, pemerintah kita tidak memaksa masyarakat untuk menggunakan produk lokal–melainkan hanya menghimbau. Hanya saja, akan lebih baik jika semangat itu kita tumbuhkan tanpa paksaan alias dengan kesadaran sendiri.
Saya jadi ingat pemerintah Tiongkok yang “memaksa” masyarakat mereka untuk menggunakan produk teknologi lokal seperti Baidu untuk menggantikan Google, WeChat untuk menggantikan WhatsApp, dan sebagainya. Hal yang sama juga bisa terjadi pada produk-produk lainnya, seperti smartphone misalnya.
Toh juga Xiaomi, OPPO, dan kawan-kawan juga sudah berhasil menjadi bagian dari merk hp terbaik di dunia. Kita juga bisa kok di masa yang akan datang, asalkan semangat persatuan dan kesatuan terus dibangun dengan memilih produk lokal.
Penutup
Itulah tadi beberapa alasan mengapa kita harus memilih produk lokal atau buatan Indonesia. Saya mencukupkannya menjadi 7 poin saja, di luar itu sebenarnya masih banyak sekali alasan-alasan yang relevan. Anda sendiri mungkin juga punya alasan tersendiri.
Nah, bagaimana menurut Anda? Setelah membaca artikel ini, apakah Anda tertarik untuk beralih membeli produk lokal atau buatan Indonesia? Semua terserah kepada Anda.[]